Breaking News
Loading...

Random News

  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Tab 1 Top Area

Tech News

Game Reviews

Recent Post

Sunday, June 30, 2013
Perbedaan Etika Maradona dan Cristiano Ronaldo di Indonesia

Perbedaan Etika Maradona dan Cristiano Ronaldo di Indonesia

EBOOK ISLAMI GRATIS DISINI
Pembaca yang budiman, Seminggu terakhir masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kedatangan dua insan sepak bola yang sangat mahsyur di penduduk dunia, skillnya tingkat dewa, dan kaya raya.

Ya, seperti judul diatas, Anda pasti sudah tahu sosok Maradona dan Cristianno Ronaldo (CR7). Keduanya adalah pemain yang dipuja oleh masyarakat dunia. Maradona, mantan pemain Napoli ini pernah meraih Piala Dunia bersama Argentina tahun 1986. Sedangkan prestasi terbaik CR7 sejauh ini adalah menjadi juara liga Champions 2008 bersama Manchester United dan menjadi runner up di Piala Eropa tahun 2004 di level timnas. Terakhir, juara Liga Spanyol bersama Real Madrid tahun 2012.

Ronaldo beberapa hari lalu menghadiri acara tanam Mangrove bersama Presiden SBY setelah didapuk menjadi Duta Mangrove. Acara tersebut berlangsung lancar. Kedatangan CR7 memberi spirit dan motivasi bagi rakyat Indonesia. Sikapnya yang santun dan bersahabat membuat masyarakat Indonesia simpati padanya. CR7 datang dalam rangka acara amal, bukan profit.

Giliran Maradona bertandang ke Indoensia. Tiba setelah perjalanan 20 jam dari Argentina ke Indonesia beberapa waktu lalu, didampingi beberapa asistennya Maradona tampak kelelahan dan tidak ingin diganggu. Bahkan ia kerap sedikit emosi ketika ada beberapa orang yang berusaha menyentuhnya. Satu keinginanMaradona saat itu mungkin, ingin segera tiba di hotel dan istirahat.

Kini beberapa media santer mengabarkan permintaan dan perilaku ‘aneh’ Maradona

Anak-anak yang datang bersama orang tuanya dan bersama kelompoknya di SSB (Sekolah Sepak Bola) sudah berkumpul bersiap menyambut legenda hidup tersebut. Maradona tiba di SUGBK utuk menyapa anak-anak yang menantinya dan bersiap untuk dilatih olehnya dalam coaching clinic.

Maradona dihadapan anak-anak tersebut pun memberi sambutan dan sedikit speech, yaitu untuk menjadi pemain berkelas tidak bisa diraih dengan cara instan. Penampilan Maradona ditutup dengan membagi-bagikan bola bertandatangan dirinya pada anak-anak tersebut. Setelah rangkaian acara yang berlangsung sekitar 12 menit tersebut, Maradona meninggalkan SUGBK untuk menuju hotel tempat ia beristirahat. Kesimpulannya? Agenda coaching clinic tersebut batal. Hanya sekilas sambutan dan bagi-bagi bola. Anaka-anak dan orang tua yang sudah bayar ratusan ribu bahkan jutaan kecewa. Bahkan awalnya dijanjikan ekspetasi bisa berfoto dengan Maradona. Salah satu pengelola SSB bahkan mengatakan agenda tersebut tidak ada manfaatnya untuk anak-anak yang ikut coaching clinic.

Maradona dijadwalkan mengunjungi bebebrapa tempat selain Jakarta, salah satunya adalah Medan. Namun, acara di Medan tersebut dipastikan batal. Menurut pihak penyelenggara, Medan tidak siap menyelenggarakan acara tersebut.

Permintaan ‘aneh’ Maradona dikutip dari bola.viva.co.id salah satunya adalah enggan ikut makan di gala dinner. Maksudnya disini adalah tidak mau ikut makan makanan yang disediakan di gala dinner, hanya mau minum kopi karena bukan jam makannya. Terkait air mineral (air putih) Maradona hanya mau minum dari merk air mineral tertentu saja, hanya satu merek. Untuk mengikuti gala dinner tersebut, peserta dikenai biaya sampai Rp 10 juta. Agenda Maradona di Indonesia antara lain, Coaching Clinic, Gala Dinner dan Seminar.

Untuk mendatangkan Maradona, pihak penyelenggara mengeluarkan biaya Rp 12 Miliar. Tentu angka tersebut adalah tarif yang dipatok oleh pihak manajemen Maradona sendiri.

Mari kita lihat ketika Cristiano Ronaldo datang ke Indonesia.

Datang dalam rangka gerakan menanam Mangrove dan kesadaran akan pentingnya Mangrove, CR7 datang dengan gaya sederhana, menebar senyum persahabatan, tulus menyapa semua penggemarnya.

Bersedianya Ronaldo menjadi duta mangrove tanpa paksaan apalagi iming-iming uang. Ronaldo tidak dibayar sepeserpun untuk acara tersebut di Indonesia.

Ketertarikan Ronaldo pada mangrove dimulai ketika ia mengetahui sosok Martunis, anak kecil dari Aceh yang selamat dari tsunami karena tersangkut dan berpegangan pada Mangrove. Martunis, anak asal Aceh tersebut selamat setelah 21 hari terombang-ambing, tanpa makan. Yang menarik Martunis saat itu menggunakan kaus timnas Portugal dan berita tersebut diliput oleh media internasional. Darisana Ronaldo mengenal Martunis, mengundangnya ke Portugal bersama timnas Portugal, dan menjadikannya anak angkat dengan membiayai biaya pendidikan Martunis.

Selama di Indonesia Ronaldo jauh dari permintaan yang aneh-aneh. Menjalankan perannya dengan wajah ceria dan sepenuh hati. Ronaldo jauh dari pemberitaan negatif tentang gaya hidup dan pola konsumsi yang tidak sehat.

Dibalik kemegahan dirinya dan kemelimpahan hartanya, Ronaldo memiliki hati emas. Ia sangat ramah pada fans, bahkan sering memberi kaus jerseynya pada penonton setelah pertandingan. Ia dikabarkan sering menyumbang sebagian hartanya untuk kegiatan kemanusiaan.

Darisana pembaca yang budiman bisa melihat bagaimana etika dan perilaku dua superstar tersebut ketika berkunjung ke Indonesia. Mari serap yang baik-baiknya agar menjadi inspirasi untuk kita semua.
Ahmad Fathanah dan Indahnya Androgy-nya Ayu Azhari: Telaah Psikologi

Ahmad Fathanah dan Indahnya Androgy-nya Ayu Azhari: Telaah Psikologi

EBOOK ISLAMI GRATIS DISINI
Ayu Azhari, Vitali Sesha dan Sefti Sanustika muncul dengan saling serang di infotainment. Wawancara televisi yang menunjukkan pembelaan diri dan pembusukan lawannya sesungguhnya membuka kedok diri mereka. Sesungguhnya Ahmad Fathanah adalah sosok manusia kalah - atau pura-pura kalah dalam rangka strategi melepaskan diri dengan mengalihkan kasus bahasan dari korupsi ke sekedar infotainment dan perseteruan antar perempuan. Lalu kenapa yang muncul sosok Sefti Sanustika bukan istri-istri yang lainnya selain 4 yang lain?

Dalam sisi psikologi jender, Ahmad Fathanah yang mendelegasikan kasus busuk urusan perempuan dengan dicuci oleh kesetiaan istri - dalam gambaran dan kesan saja - adalah sosok lelaki lemah yang tak bertanggung jawab. Sikap kekalahan Ahmad Fathanah diwujudkan dengan mengawini banyak perempuan. Ahmad Fathanah melakukan pencarian dirinya. Sikap dan gaya tegar yang dimunculkan di permukaan gagal memberikan kepuasan jiwa baginya. Yang terjadi adalah kegalauan tingkat dewa.

Empat istri lainnya Ahmad Fathanah diambil dari kalangan pengajian - yang berwujud kepasrahan total perempuan pada penghambaan terhadap Ahmad Fathanah. Bagi Ahmad Fathanah hal ini tidak memuaskan jiwanya. Maka dicarinya perempuan model Vitali Sesha, Sefti Sanustika, Maharany Suciono, dan kawan-kawan sealiran dengan gejolak jiwa. Semua itu tidaklah memberikan kebahagiaan tingkat dewa yang diinginkan oleh Ahmad Fathanah yang bergelimang uang hasil pencucian uang. Apa dan seperti apa perempuan yang diinginkan oleh Ahmad Fathanah?

Ahmad Fathanah adalah gambaran metamorfosisnya para OKB dari manusia pas-pasan Senin-Kamis di kampus-kampus yang tiba-tiba menjadi golongan sedikit kelas menengah langsung berpesta menikah banyak-banyak. Poligami yang menjadi trend di kalangan para kader dan elite partai-partai adalah secara psikologis adalah balas dendam masa lalu - ketika dimarjinalkan oleh Soeharto secara sosial dan ekonomi.

Ahmad Fathanah sungguh fenomenal muncul dan berani menunjukkan disorientasi psikologi terhadap keadaan sosio-religiusnya dengan tampil frontal dan gemerlap - sementara yang lain tiarap malu-malu.

Tampilnya Sefti, Dewi, Lita (saya samarkan) dan beberapa teman Maharany Suciono masih saja belum muncul di KPK menggambarkan pencarian jiwa Ahmad Fathanah terhadap perempuan - harapan publik melihat semakin banyak perempuan muncul ke permukaan dengan pengakuan membantu pencucian uang dan KPK menetapkan para perempuan ini sebagai persangka pencucian uang. Namun ada satu perempuan yang paling menarik. Ayu Azhari. Selain Ayu Azhari di antara semua perempuan Ahmad Fathanah, mereka adalah KW3-nya Ayu Azhari.

Bahkan Ahmad Fathanah kalah jauh dibandingkan dengan Eyang Subur dalam memilih perempuan. Eyang Subur 100% mendapatkan dengan cerdas perempuan yang digambarkan oleh Ayu Azhari. Eyang Subur mampu menampilkan istri-istrinya - yang mentalnya kuat - ke depan publik dengan elegan bahkan berseragam segala. Sementara istri-istri dan teman dekat pacar Ahmad Fathanah - yang tidak ada hubungannya dengan PKS namun sohib dan operator lapangan kepentingan bisnis elite PKS seperti mengatur pertemuan di Medan dan banyak tempat -tidak berani muncul kecuali KW-2nya Ayu Azhari bernama Sefti Sanustika.

Ayu Azhari adalah sosok androgen sejati. Dalam diri seorang Androgen seperti Ayu Azhari, Lady Diana, Nefertiti, Cleopatra, Benazir Butto, Madonna, Margaret Tatcher, Indira Gandhi, Ratu Shima, Golda Meir, Ratu Sheba, Mary Robinson, Jackie Kennedy, dan tentu saja Agnes Monica, tampak kekuatan dan daya tarik yang memabukkan banyak kalangan baik perempuan maupun laki-laki.

Androgen laki-laki muncul dalam diri orang seperti David Beckham, Julio Iglesias, John F Kennedy, Soekarno, Tan Malaka, Chairil Anwar, Bung Hatta, Vladimir Putin, Syeikh Siti Jennar, Abdul Qadir Aljaelani, Buya Hamka, KH Ahmad Dahlan, KH Wahid Hasyim, Sudono Salim, Anies Baswedan, Komaruddin Hidayat, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Joko Widodo dan bahkan Eyang Subur.

Para Androgen ini secara mental mampu menempatkan diri dan memerlakukan diri dan orang lain antara perempuan dan lelaki bahkan tanpa jender. Bukan berarti mereka adalah bencong atau lesbi, namun justru mereka adalah para manusia yang mampu menempatkan dan melihat diri dan orang lain baik sejenis maupun lawan jenis dari sisi sesuai dengan perspektif diri yang dipandang - sekaligus yang memandang.

Oleh sebab itu, Ahmad Fathanah benar-benar kesengsem dengan Ayu Azhari karena karakter dan jiwa Ayu Azhari yang androgen. Hanya pasangan yang memiliki jiwa androgen yang akan mampu memuaskan seorang androgen. Ayu Azhari selama ini mengarungi biduk kehidupan dalam pencarian pasangan androgen; dan Ahmad Fathanah tidak memiliki kualitas apapun - meskipun dipuja dan dibanggakan oleh PKS sebagai mesin uang - selain sebagai petualang tanpa jiwa yang gemerlap dan indah seperti yang dimiiki oleh Ayu Azhari. Ahmad Fathanah jelas kalah telak dan tidak mendapatkan Ayu Azhari - atau Ayu malu mengakui ditaklukkan Ahmad Fathanah yang bukan Androgen. Ahmad Fathanah jelas kalah telak dengan Eyang Subur.

Many androgynes identify as being mentally between woman and man, or as entirely genderless. They may identify as “non-gendered”, “gender-neutral”, “agendered”, “between genders”, “genderqueer”, “multigendered”, “intergendered”, “pangender” or “gender fluid”. Kalau nggak jelas soal androgyny silakan konsultasi sama saya, Eyang Subur dan Mbah Google. Dan, ingat tidak semua hal di Wikipedia dan Google bener.

Salam bahagia ala saya. Be An Androgen and Be Happy!