Ada gula ada semut…..pepatah yang menggambarkan adanya akibat karena
ada sebab. Namun tidak selamanya pepatah yang kadang diartikan negatif
ini memilii citra yang negatif pula. Semut yang dianggap hewan yang
mengganggu keberadaan manusia juga memiliki nilai yang tidak kalah perlu
diteladani dalam memenuhi kehidupannya. Karakter keseharian semut yang
ditunjukkan perlu kita ambil sari positifnya untuk melangkah dalam dunia
kerja dan keseharian kita. Setidaknya bagaimana semut mempertahankan
hidup dengan lingkungan dapat kita jadikan pedoman positif untuk
mengembangkan bisnis yang notabene diperlukan pekerja handal, ulet, dan
tak pantang menyerah. Berikut ini filosofi-filosofinya yang mungkin akan
membuka wacana anda dalam mengarungi bisnis.
Selain itu, ternyata banyak karakter positif semut lainnya. Dan
hebatnya karakter semut yang seakan sudah menjadi filosofi hidup para
semut, dapat dijadikan pedoman untuk bekerja. Memang filosofi itu sangat
sederhana, namun jika Anda dapat menerapkannya, Anda akan menjadi
pekerja handal yang luar biasa. So, simak deh filosofi semut yang hebat
berikut ini:
- Semut selalu bekerjasama. Coba Anda
perhatikan cara kerja semut, mulai dari mengangkat sebutir nasi sampai
memakannya. Mereka selalu bekerja sama. Sebutir nasi yang cukup berat
bagi semut, diangkat beramai-ramai ke tempat mereka. Begitu seterusnya
hingga butiran nasi yang mereka angkut mencukupi kebutuhan makan mereka.
Kemudian mereka akan menyantapnya pula bersama-sama. Kerjasama dan
kekompakan para semut bisa Anda jadikan teladan. Misalnya, saat rekan
kerja Anda kesulitan, apa salahnya Anda membantu. Toh hasilnya bukan
untuk kepentingan pribadi namun demi kepentingan kelompok atau bersama.
- Semut saling peduli. Kebiasaan semut yang
saling bersentuhan (mungkin dalam bangsa manusia, menegur atau
bersalaman) jika bertemu, menandakan bahwa bangsa semut memiliki
kepedulian dan keakraban yang tinggi. Mereka merasa bahwa tidak ada yang
berbeda di antara mereka. Dalam dunia kerja, sentuhan yang berarti
‘care’ memberi arti tersendiri bagi karyawan. Bayangkan, apa jadinya
jika di lingkungan kerja Anda, sudah tidak saling peduli? Sangat
menyiksa bukan..? So, sikap ini dapat ditumbuhkan untuk menjaga
kekompakan dan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif.
- Semut tidak pernah menyerah. Bila Anda
menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah para semut, mereka
selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos
ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Suatu
filosofi yang bagus, bukan? Jangan sekali-kali menyerah untuk menemukan
jalan menuju tujuan Anda.
- Semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin.
Ini adalah cara pandang yang penting. Anda tidak boleh menjadi begitu
naif dengan menganggap musim panas akan berlangsung sepanjang waktu.
Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan
musim panas. Karena sangat penting bagi kita untuk bersikap realitis. Di
musim panas Anda harus memikirkan tentang halilintar. Anda seharusnya
memikirkan badai sewaktu Anda menikmati pasir dan sinar matahari.
Berpikirlah ke depan, seperti halnya ’sedia payung sebelum hujan’.
- Semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas.
Ini juga penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya
sendiri, “Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan
melalui masa sulit ini.” Maka ketika hari pertama musim semi tiba,
semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka
masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas
tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu
untuk keluar dari sarang mereka.
Dengan bahasa lain, filosofi semut dapat Anda teladani dalam dunia
kerja dengan menjaga kerjasama, kekompakan, saling peduli, kerja keras,
pantang menyerah, dan optimis memandang masa depan. Bagaimana? Tentu
saja karena Anda lebih hebat dari bangsa semut, Anda bisa mencapai
sukses yang luar biasa, jika Anda berusaha! Sukses untuk Anda…!
kerja keras, kerja sama, kerjakan!
ReplyDeleteinspiratif :D
http://klosetide.wordpress.com/
Lebih bjak, jika menautkan link sumber... :)
ReplyDeleteOk thank mas mushlihin...
ReplyDeleteke depannya akan saya tautkan