Pentingnya Penghapusan Dosa
Sungguh, murka Allah dan amarah-Nya membinasakan dan menghancurkan.
Tuhan kita itu Maha Perkasa lagi Maha Kuasa. Dia senang pada hamaba-Nya jika
dia mau bersyukur dan benci kepadanya kalau dia kufur. Dia telah membangun
banyak benteng antara seseorang dengan tindakan menyekutukan –Nya, dan
meneguhkan banyak penyekat antara dia dan upaya mendurhakai-Nya.
Karena itulah,
orang yang menerjang benteng-benteng tersebut dan mengerjakan perkara-perkara
yang diharamkan-Nya benar-benar telah mengkufuri nikmat perlindungan yang telah
Dia anugerahkan kepadanya, menuliskan
satu titik hitam di hatinya yang hanya bisa terhapus oleh tobat, serta memaksa
para malaikat yang baik menuliskan dalam buku catatan amalnya bahwa dia telah
menyakiti Tuhannya dan membuat murka tuannya. Tulisan itu akan tetap
terpelihara dan menjadi bukti. Tulisan tersebut hanya dapat terhapus bila Allah
sudi menhapusnya aatau memaafkannya. Dan itu termasuk karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikhendaki-Nya.
Di antara bentuk
karunia Allah adalah memaafka sebuah dosa. Kata “maaf” lazim diartikan dengan
membiarkan begitu saja suatu dosa dan tak memberi sanksi apapun baik berat
maupun ringan kepada pelakunya. Ini biasa dilakukan-Nya kepada orang yang
bersungguh-sungguh, orang-orang yang terpaksa, orang-orang yang biasa memaafkan
kesalahan sesame manusia, serta orang-orang yang diketahui Allah menyimpan
sebuah kebaikan dalam dirinya. Dn inilah akhlak Allah ta’ala.
bÎ) (#rßö6è? #·öyz ÷rr& çnqàÿøéB ÷rr& (#qàÿ÷ès? `tã &äþqß ¨bÎ*sù ©!$# tb%x. #vqàÿtã #·Ïs% ÇÊÍÒÈ
Artinya:
“jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau Menyembunyikan atau memaafkan
sesuatu kesalahan (orang lain), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha
Kuasa.” (QS. An-Nisa: 149)
sebesar apapun dosa manusia, ampunan Allah tetap lebih besar
darinya, terutama untuk orang yang diketahui Allah punya kebaikan dalam
dirinya.
Dan karena Allah
mempunyai karunia besar, maka Dia yang terkadang memberikan maaf kepad
hamba-hamba-Nya juga memberikan “penghapus dosa” pada kali yang lain. Kata
“penghapus dosa” biasa diartikan dengan ujian duniawi yang digunakan Allah
untuk menghapus dosa.
“Penghapus dosa” inilah yang membedakan perbuatan Allah terhadap
kaum beriman dan terhadap kaum kafir:
Siksaan yang Allah timpakan kepada kaum kafir di dunia dan di
akhirat karena dosa-dosanya adalah demi membalas pelanggaran yang mereka lakukan pada hal-hal
yang diharamkan Allah dan untuk membela hukum-hukum Allah yang mereka langgar.
!$£Jn=sù $tRqàÿy#uä $oYôJs)tGR$# óOßg÷YÏB öNßg»oYø%tøîr'sù úüÏèuHødr& ÇÎÎÈ
Artinya:
Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami
tenggelamkan mereka semuanya (di laut), (QS. Az-Zukhruf: 55)
Adapun ujian yang
ditimpakan –Nya kepada kaum beriman di dunia tak dimaksudkan-Nya untuk
menghukum atau menyiksanya, tapi semata-mata untuk mengingatkan dan
mengahapuskan kesalahan-kesalahannya.
Perbedaan
perbuatan Allah ini telah disebutkan dalam firman-Nya:
tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. (#r|¹ur `tã È@Î6y «!$# ¨@|Êr& öNßgn=»uHùår& ÇÊÈ úïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#qãZtB#uäur $yJÎ/ tAÌhçR 4n?tã 7£JptèC uqèdur ,ptø:$# `ÏB öNÍkÍh5§ t¤ÿx. öNåk÷]tã öNÍkÌE$t«Íhy yxn=ô¹r&ur öNçlm;$t/ ÇËÈ
Artinya:
“orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah
menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal
soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang
haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan
memperbaiki Keadaan mereka.(QS. Muhammad: 1-2)
Penghapusan dosa
ini kadang dilakukan dengan menimpakan musibah besar, seperti hilangnya
penglihatan dan kematian anak. Musibah seperti ini kadang bukan sekedar
mengahapus dosa, tapi juga mengubah dosa menjadi kebaikan karena ia sangat
tegas dan bersabar dalam menghadapinya adalah sesuatu yang amat berat. Karena
alasan ini pula, hilangnya penglihatan menjadi salah satu penyebab yang
memasukkan seseorang ke surge.
Rasulullah bersabda:
“orang yang kehilangan salah satu penglihatannya akan masuk
surga”
Dan kematian anak
menjadi penghalang seseorang dari api neraka, seperti telah disebutkan dalam
beberapa hadis.
Tak jarang dilakukan dengan menimpakan musibah yang tak seberapa
atau kecil, seperti terkena duri, berdasarkan sebuah hadis yang shahih. Sabda
Nabi “musibah terus menerus menimpa seorang hamba sampai ia berjalan di muka
bumi tanpa satu pun kesalahan”. Semoga penjelasan sedikit ini dapat memberikan pencerahan kepada kita semua. amiiin
0 comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.