Breaking News
Loading...
Tuesday, December 4, 2012

3 Pernyataan Kontroversial Bupati Garut Aceng


1. Nidurin Artis Tak Semahal Ini
Aceng menyatakan kasus Fany yang dinikahinya bulan Juli 2012 telah diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Saya sudah keluar uang hampir Rp 250 juta, hanya nidurin satu malam. Nidurin artis saja tidak harga segitu," kata Aceng saat ditanya pernikahannya menjadi kontroversi.

Aceng mengakui memberikan mas kawin pada Fany senilai Rp 2 juta dan uang tunai Rp 100 juta sebagai tanda penghormatannya pada perempuan. 

"Kata dia tidak menyangka untuk mendapatkan itu, karena dari keluarga yang sangat tidak punya. Sangat bersyukurlah. Saya beli HP yang sama dengan dia, saya beli pakaian, sampai saya bilang ke dia, kita nanti habis nikah itu umrah. Atau kita nikah sambil umrah. Itu harapan saya," jelas dia.

2. Perawan Itu Kalau Dipakai Lalu Berdarah
Aceng merasakan bahwa Fanny sudah tidak perawan, karena itu dirinya merasa dibohongi. Menurut Aceng, sebelum menikah, Fanny mengaku perawan.

"Sumpah demi Allah, demi Rasulullah. Saya kan duda, pernah punya istri. Terlepas yang namanya
perawan itu dipakai lalu berdarah, terlepas dengan cara yang baik, saya tidak tahu itu. Tapi ini, dari ekspresi seperti ia orang yang sudah terbiasa. Dari kelemahan yang ada akhirnya sama sekali tidak ada rasa di saya," kata Aceng.

3. Pas Saya Beli Ternyata Tidak Sesuai Speknya
Aceng mengatakan seusai menikah, apa yang diharapkannya dari Fanny tidak sesuai. Dia kemudian mengembalikan ke hukum agama, dan membatalkan pernikahan itu.

"Itu namanya batal nikah. Kenapa? Karena nikah itu kan perdata, perikatan, akad. Jadi kalau dianalogikan, tidak ada bedanya dengan jual beli. (Janjinya), “Wah ini barang dipakainya enak, performanya banyak orang suka.” Tapi pas saya beli ternyata “loh ininya kurang, tidak sesuai dengan speknya”. Saya dari malam pertama saja, sudah minta ampun, sudah tidak kuat," kata Aceng.

1 comments:

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.