Breaking News
Loading...
Wednesday, August 1, 2012

Di Indonesia Hanya Ada Tiga Polisi yang Jujur

Pernahkan anda mendengar "hanya ada tiga polisi yang jujur di indonesia?" mungkin saja anda sudah sering mendengarnya. Saya ingin kembali mengajak anda untuk merenung tentang peerkataan tersebut (tiga polisi yang jujur begitu kata mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur). Ungkapan ini memang ada benarnya karena sekarang susah menemukan polisi yang jujur bahkan sanggup mengorbankan kepentingan pribadinya demi mempertahankan sifat jujurnya itu.

kita akan mengulas lebih lanjut mengenai karakter kepolisian sekarang yaitu karakter yang hanya memamerkan pangkat dan sebagainya. Sebagai pengayom masyarakat mestinya Kepolisian lebih memperhatikan pendidikan karakter kepada anggota-anggotanya jangan hanya paham soal tilang menilang. kembali ke karakter di atas, sebenarnya perkataan Gus Dur di atas dapat menjadi pukulan bagi kepolisian karena ungkapan tersebut menjadi sinyal bobroknya kepolisian bangsa ini. 

baru-baru ini kita dikejutkan dengan tindakan korupsi yang melibatkan seorang jendral dari kepolisian. ini membuktikan bahwa masih ada sekian banyak koruptor-koruptor yang memakai seragam polisi dan kelakuannya tak ubah seperti Gayus dan kawan-kawan. lantas mau dikemanakan bangsa ini? bagaimana pihak kepolisian bisa membasmi tindakan kejahatan sementara petinggi-petingginya justru yang melakukan tindakan tak bermoral tersebut. 

pernah terbayang tidak diantara tiga polisi yang paling jujur Indonesia ternyata dua diantaranya adalah Patung Polisi yang bisa kita lihat ketika kita hendak ke puncak Bogor dan satunya lagi adalah polisi tidur. Cukup mengejutkan bukan? ternyata kepolisian kita memang kekurangan figur-figur yang jujur. bagaimana ke depannya? Setelah merebak kasus di lembaga kepolisian apakah polisi masih PEDE mempertahankan imajnya sebagai Lembaga paling jujur di Indonesia? atau adakah perubahan yang akan dilakukan petinggi-petinggi kepolisian? 



0 comments:

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.