Cuplikan Film ”Innocence of Muslim” yang Menghina Rasulullah Muhammad
KEBANYAKAN orang Amerika sama sekali tidak tahu apa-apa tentang ‘Innocence of Muslim’. Itulah film yang telah membuat dunia Islam terbakar, protes mengguyur di Mesir dan Libya dan menyebabkan kematian duta besar AS untuk Libya, Christopher Stevens.
Siapa Sam Bacile, publik Amerika juga tidak begitu paham. Sebelum jadi ‘terkenal’, Bacile sempat melakukan wawancara dengan The Wall Street Journal tertangkap kemudian bersembunyi, entah dimana.
Menurut Journal, Bacile membuat film itu dengan biaya donor dari “$ 5 juta yang didapatkan dari 100 orang Yahudi”. Ia memproduksi film tersebut dengan menggunakan 60 aktor dan 45 kru.
Bacile mengatakan kepada Journal bahwa ia membuat film untuk mengekspos “Islam sebagai agama yang penuh kebencian.”
“Islam adalah kanker,” katanya kepada surat kabar itu. “Film ini adalah film politik. Ini bukan film agama…”
Dalam wawancara lain, Bacile mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia adalah seorang pengembang real estate dan seorang Yahudi Israel, namun pemerintah Israel mengatakan kepada kantor berita mereka, mereka tidak memiliki catatan apapun akan identitas Bacile.
Anehnya, tidak jejak untuk Bacile. Tak ada properti, telepon, lisensi atau catatan pengadilan. Dan Bacile tidak membuat berita sampai hari ini.
Bacile mengulangi apa yang dia katakan Journal kepada AP.
“AS kehilangan banyak uang dan banyak orang dalam perang di Irak dan Afghanistan, tapi kita berjuang dengan ide-ide,” katanya. Kisah di AP juga menunjukkan bahwa Bacile mungkin telah memperingatkan film ini akan menjadi kontroversial dan terbukti menghasut kekerasan.
“Kau akan menjadi Theo van Gogh berikutnya,” kata Steve Klein, seorang konsultan film, kepada Bacile. Van Gogh, AP menjelaskan, adalah pembuat film Belanda yang tewas setelah membuat filmnya menghina Islam.
“Innocence of Muslim” adalah film yang panjang. Pada awal Juli, “Sam Bacile” memposting sebuah trailer 14 menit dari film di YouTube. Trailer Bacile ini menggambarkan Muhammad sebagai orang tolol dan sebagai nabi palsu.
Bacile mengatakan kepada AP bahwa ia menyesal atas kematian Duta Besar Stevens, tetapi ia menyalahkan kematiannya pada sistem keamanan negara tersebut.
“Saya merasa sistem keamanan [di kedutaan] tidak baik,” kata Bacile. “Amerika harus melakukan sesuatu untuk mengubahnya.”
Anda ingin melihat cuplikan
0 comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.